
Saat California memasuki tahun air baru, Departemen Sumber Daya Air (DWR) merilisnya Kondisi Air Tanah Semi-Tahunan Musim Gugur memperbarui. Pembaruan ini menyoroti perbaikan yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Pengelolaan Air Tanah Berkelanjutan (SGMA), yang disahkan 10 tahun lalu, dan mengakui tantangan yang sedang berlangsung akibat iklim ekstrem.
Air tanah sangat penting bagi hampir 85% penduduk California, mendukung rumah tangga, pertanian, dan ekosistem. Namun, air tanah di negara bagian ini mengalami tekanan akibat kekeringan yang berkepanjangan dan penggunaan air yang berlebihan. Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun tingkat air tanah telah sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir, pemulihan penuh akan memerlukan waktu yang lebih lama dan upaya untuk mengisi ulang akuifer dan mengurangi pemompaan air tanah.
“SGMA telah meningkatkan pengumpulan dan pengelolaan data air tanah secara signifikan,” kata Paul Gosselin, Wakil Direktur Pengelolaan Air Berkelanjutan DWR. Salah satu pencapaian utama SGMA adalah perluasan pemantauan air tanah, dengan hampir 6.000 sumur pemantauan kini menyediakan data penting.
Walaupun tingkat air tanah membaik dan jumlah sumur kering dilaporkan lebih sedikit, tantangan masih tetap ada, terutama di wilayah yang mengalami penurunan permukaan tanah akibat pemompaan berlebihan. Laporan ini menekankan perlunya fokus berkelanjutan pada penggunaan air tanah yang berkelanjutan untuk mempersiapkan diri menghadapi kekeringan di masa depan dan melindungi sumber daya air negara bagian.

Sabrina Halvorson
Koresponden Nasional / AgNet Media, Inc.
Sabrina Halvorson adalah jurnalis, penyiar, dan pembicara publik pemenang penghargaan yang berspesialisasi dalam pertanian. Dia terutama melaporkan masalah legislatif dan menjadi pembawa acara The AgNet News Hour dan podcast The AgNet Weekly. Sabrina adalah penduduk asli Central Valley yang kaya akan pertanian di California.