
Sebuah laporan terbaru dirilis oleh Grup Petunjuk Arahyang sebelumnya dikenal sebagai Aimpoint Research, menguraikan potensi dampak riak di beberapa bidang utama kebijakan pertanian AS jika petani kehilangan akses terhadap glifosat. Menurut laporan yang berjudul “Program RUU Pertanian dan Peran Alat Perlindungan Tanaman,” berkurangnya ketersediaan herbisida dapat secara signifikan mempengaruhi biaya, hasil, dan berbagai tagihan pertanian.
Penelitian tersebut, berdasarkan data sumber terbuka dan pemodelan ekonomi, menunjukkan bahwa hilangnya glifosat akan menciptakan lingkungan peraturan yang menantang. Mark Purdy, Wakil Presiden Eksekutif Agri-Food di The Directions Group, mencatat bahwa peraturan pestisida yang tidak konsisten di negara bagian dan federal dapat mempersulit petani untuk mengelola gulma secara efektif dan melindungi tanaman mereka. Ia menekankan bahwa tantangan-tantangan ini mempunyai konsekuensi kebijakan yang lebih luas, dan berpotensi mempengaruhi perdebatan RUU pertanian di masa depan.
Dampak ekonomi juga disoroti. Dave Juday, Penasihat Eksekutif The Directions Group dan ekonom utama laporan tersebut, mengatakan bahwa kenaikan biaya produksi mungkin memaksa pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan kembali pengeluaran untuk program komoditas, konservasi, dan nutrisi. Dia memperingatkan bahwa biaya yang lebih tinggi dapat mendorong anggota parlemen untuk mengurangi anggaran, sehingga berdampak pada program-program seperti Program Bantuan Gizi Tambahan (PATAH).
Analisis menunjukkan bahwa inflasi pangan mungkin akan meningkat dua kali lipat dibandingkan perkiraan saat ini. Selain itu, petani dapat menghadapi penurunan pendapatan bersih pertanian tahunan sebesar $2,89 miliar. Hasil potensial lainnya termasuk peningkatan biaya program nutrisi sebesar $7,1 miliar dan peningkatan biaya asuransi tanaman sebesar $2,946 miliar selama periode RUU Pertanian 2025-2029. Dampak lingkungan juga dipertaruhkan, karena emisi CO2 dapat meningkat lebih dari 33 juta ton setiap tahunnya, dan investasi di masa lalu dalam penanaman penutup tanah mungkin akan terganggu.
Untuk lebih jelasnya, di laporan lengkap tersedia di sini.

Sabrina Halvorson
Koresponden Nasional / AgNet Media, Inc.
Sabrina Halvorson adalah jurnalis, penyiar, dan pembicara publik pemenang penghargaan yang berspesialisasi dalam pertanian. Dia terutama melaporkan masalah legislatif dan menjadi pembawa acara The AgNet News Hour dan podcast The AgNet Weekly. Sabrina adalah penduduk asli Central Valley yang kaya akan pertanian di California.