
Tiongkok menyetujui lima varietas tanaman yang telah diedit gennya dan 12 jenis kedelai, jagung, dan kapas yang dimodifikasi secara genetik. Reuters mengatakan perluasan persetujuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil panen tinggi, mengurangi kebutuhan impor, dan menjamin keamanan pangan Tiongkok.
Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan memberikan sertifikat keamanan kepada 17 varietas tanaman, menurut dokumen di situsnya. Tanaman hasil rekayasa gen yang disetujui mencakup dua varietas kedelai, dan masing-masing satu varietas gandum, jagung, dan beras.
Tiongkok sebagian besar mengimpor tanaman hasil rekayasa genetika seperti jagung dan kedelai untuk pakan ternak, sementara menanam varietas tanaman non-transgenik untuk konsumsi pangan. Banyak konsumen Tiongkok yang masih mengkhawatirkan keamanan tanaman pangan transgenik.
Sebuah dokumen kementerian menyebutkan sertifikat keamanan untuk varietas yang baru disetujui ini berlaku selama lima tahun, mulai tanggal 25 Desember 2024. Tiongkok juga telah menyetujui impor varietas kedelai GM yang tahan serangga dan toleran herbisida dari perusahaan Jerman BASF secara eksklusif sebagai bahan pengolahan. materi, tambah kementerian.

Sabrina Halvorson
Koresponden Nasional / AgNet Media, Inc.
Sabrina Halvorson adalah jurnalis, penyiar, dan pembicara publik pemenang penghargaan yang berspesialisasi dalam pertanian. Dia terutama melaporkan masalah legislatif dan menjadi pembawa acara The AgNet News Hour dan podcast The AgNet Weekly. Sabrina adalah penduduk asli Central Valley yang kaya akan pertanian di California.