Lokakarya USDA Menetapkan Peta Jalan Penelitian untuk Mengatasi Tantangan PFAS di Bidang Pertanian


pfas
Gambar DepositFoto

Departemen Pertanian AS (USDA) Dinas Penelitian Pertanian (ARS) baru-baru ini menguraikan langkah-langkah untuk mengatasinya Zat per dan polifluoroalkil (PFAS) kontaminasi pada tanah pertanian dan perairan. Bekerja sama dengan Universitas Maine dan Pusat Keunggulan Pemantauan dan Mitigasi Lingkungan, ARS menyelenggarakan lokakarya tiga hari dengan lebih dari 150 ahli untuk mengembangkan peta jalan penelitian untuk menangani PFAS, suatu kontaminan lingkungan yang persisten yang mempengaruhi operasi pertanian.

PFAS, yang sering disebut sebagai “bahan kimia selamanya” karena ketidakmampuannya terurai secara alami, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani karena potensinya terakumulasi pada tanaman dan hewan. Peserta lokakarya mendiskusikan perlunya solusi inovatif, termasuk metode deteksi yang lebih baik, memahami pergerakan PFAS dalam sistem pertanian, dan mengembangkan cara untuk menghilangkan bahan kimia dari tanah dan air.

Penasihat Manajemen Senior ARS Dr. David Knaebel menekankan bahwa temuan lokakarya ini akan memandu upaya mitigasi dampak PFAS terhadap pertanian. USDA dan mitranya berencana menerapkan wawasan penelitian ini, menciptakan alat dan strategi praktis bagi petani AS untuk mempertahankan sistem pangan yang aman dan berkelanjutan.

Sabrina Halvorson
Koresponden Nasional / AgNet Media, Inc.

Sabrina Halvorson adalah jurnalis, penyiar, dan pembicara publik pemenang penghargaan yang berspesialisasi dalam pertanian. Dia terutama melaporkan masalah legislatif dan menjadi pembawa acara The AgNet News Hour dan podcast The AgNet Weekly. Sabrina adalah penduduk asli Central Valley yang kaya akan pertanian di California.



Source link

Scroll to Top